Sabtu, 14 Mei 2016

asuhan persalinan nornal

 ASUHAN PERSALINAN NORMAL

a. defenisi
Pengertian asuhan persalinan normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi (Depkes, 2004).

b. tujuan asuhan persalinan normal.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).

STANDAR OPERASIONAL PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

  1. PERSIAPAN ALAT
1.    Cuci Tangan
a.       Tempat air mengalir untuk menampung air yang digunakan untuk cuci tangan
b.      Sabun cair/sabun batangan yang sudah dipotong kecil-kecil yang diletakkan dalam kotak bersih
c.       Handuk kecil yang ditempatkan di kotak bersih, digunakan untuk mengelap tangan setelah selesai cuci tangan 1 handuk untuk 1 kali cuci.
d.      1 timba untuk tempat air kotor bekas cucian tangan
e.       1 timba untuk tempat handuk kotor
f.       1 tempat khusus untuk meletakkan jam, perhiasan dan asesoris lainnya
2.    Alat Perlindungan Diri Penolong
a.       Penutup Kepala (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
b.      Kaca mata geogle (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
c.       Masker (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
d.      Celemek/skort (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
e.       Sepatu boot karet
3.    Peralatan Lain
a.       Tempat Sampah medis yang dilapisi plastik merah
b.      Tempat Sampah non medis yang dilapisi plastik hitam
c.       Bak/timba yang berisi larutan klorin 0.5% (untuk membersihkan alat dan membersihkan ibu setelah setelah proses persalinan)
d.      Tempat linen kotor (tempat pakaian/kain ibu dan bayi yang baru dipakai untuk proses persalinan)
e.       Tempat placenta
f.       1 gelas ukur (digunakan untuk mengukur jumlah darah yang keluar saat persalinan)
4.      Alat untuk pemeriksaan dalam
a.       1 kom tertutup berisi air DTT ( untuk membasahi Kapas DTT)
b.      1 kom berisi kapas DTT (untuk vulva hygiene pada ibu sebelum VT)
c.       2 buah bengkok (digunakan saat VT, satu diletakkan di dekat vulva satunya lagi diletakkan agak jauh)
d.      1 korentang (untuk mengambil sarung tangan pada bak instrumen yang steril dalam partus set)
5.      Partus set dalam bak instrumen yang berisi :
a.    2 klem (untuk mengeklem tali pusat ketika akan dipotong)
b.    1 gunting tali pusat (untuk memotong tali pusat bayi sesaat setelah lahir)
c.    ½ koker (untuk melakukan amniotomi ketika ketuban belum pecah setelah pembukaan lengkap)
d.   1 gunting episiotomi (tidak harus digunakan, hanya digunakan bila keadaan terdesak)
e.     Benang tali pusat (untuk menali tali pusat setelah dipotong)
f.      2 pasang sarung tangan DTT steril ( sarung tangan pertama digunakan untuk VT, sarung tangan kedua digunakan untuk menolong persalinan)
g.    Deperst (seperlunya saja)
I.        Peralatan TTV
1.      Peralatan TTV, meliputi :
e.       1 tensi meter dan 1 stetoskop (digunakan untuk mengontrol tensi darah pasien)
f.       2 termometer axila (satu digunakan untuk mengukur suhu ibu dan yang satunya digunakan untuk mengukur suhu tubuh bayi)
g.      3 gelas (digunakan sebagai wadah air klorin, air sabun sama air DTT untuk desinfektan thermometer)
h.      1 Funandoskop (digunakan untuk mengukur DJJ janin ketika belum lahir)
II.     Alat dan Obat-obatan
a.    Oksitosin 10 UI (minimal 4, digunakan ketika placenta akan lahir  untuk merangsang agar cepat keluar), lidokain (minimal 4, diguunakan sebagai anatesi ketika akan dilakukan episiotomi daa penjahitan), vit K (1 ampul, untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi), vaksin Hb 0
b.    1 spuit 1 cc (digunakan untuk injeksi Vit K), 1 spuit 3 cc (digunakan untuk injeksi oksitosin), 1 spuit 10 cc (digunakan untuk injeksi lidokain)
c.    3 cairan infus RL dan 1 cairan infus D 5 %
d.   1 vena kateter nomor 16/18 (digunakan untuk memasang infus)
e.    Blood set
III.            Peralatan Resusitasi
a.    1 balon sungkup
b.    Delee (digunakan untuk menghisap lendir)
c.    Lampu sorot 60 watt (digunakan untuk penerangan dan untuk menghangatkan tempat resusitasi oleh karena itu lampunya dinyalakan ketika persalinan akan dimulai)
d.   1 Meja resusitasi
e.    Kain pengganjal kepala
IV.      Haechting Set
1.    1 set bak instrumen yang berisi :
a.    1 nail fuder
b.    1 pinset sirkugis
c.    1 pinset anatomis
d.   Nail heachting otot dan kulit
e.    Catgut cromik ukuran 0,02/0,03
f.     1 gunting benang
V.     Kain tenun untuk Ibu dan bayi
a.    Handuk bersih ( untuk diletakkan diatas perut ibu)
b.    1 under pad (untuk diletakkan dibawah bokong)
c.    Kain penyangga perineum( untuk penyangga perineum saat pertolongan kelahiran bayi)
d.   Selimut bayi ( untuk mengganti handuk diatas perut ibu yang basah)
e.    1 lembar kain bersih (diletakkan diatas perut ibu untuk mengetahui adanya bayi kedua dan cek kontraksi )
f.     Selimut ibu dan bayi ( digunakan untuk menutupi tubuh ibu dan bayi saat IMD)
g.    Pembalut nifas
h.    Celana dalam
i.       Kain panjang digulung
j.      2 waslap ( untuk membersihkan tubuh ibu )
k.    Pakaian Ibu
  1. PERSIAPAN  LINGKUNGAN
1.      Tutup sketsel, jendala dan pintu
Untuk menjaga privasi pasien.
2.      Beri penerangan yang cukup
Untuk memudahkan bidan dalam melakukan tindakan yang akan dilakukan.
3.      Siapkan tempat tidur pasien
Tempat tidur yang memudahkan bidan memberikan pertolongan pada persalinan normal.
  1. PERSIAPAN PASIEN
1.      Berikan penjelasan tentang prosedur, tujuan dan manfaat
Memberitahukan ibu bahwa bidan akan melakukan pertolongan persalinan, agar bayi lahir dan ibu melewati proses persalinan dengan normal agar terhindar dari komplikasi.
2.      Informed concent
Memberitahukan ibu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa ibu bersedia dilakukan pertolongan yang akan di lakukan.
3.      Bantu klien dalam posisi yang nyaman
Dianjurkan ibu pada posisi setengah duduk, tidak dianjurkan ibu untuk tidurterlentang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar