ASUHAN PERSALINAN NORMAL
a. defenisi
Pengertian asuhan persalinan normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi (Depkes, 2004).
b. tujuan asuhan persalinan normal.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
STANDAR OPERASIONAL PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
- PERSIAPAN ALAT
1. Cuci
Tangan
a. Tempat
air mengalir untuk menampung air yang digunakan untuk cuci tangan
b. Sabun
cair/sabun batangan yang sudah dipotong kecil-kecil yang diletakkan dalam kotak
bersih
c. Handuk
kecil yang ditempatkan di kotak bersih, digunakan untuk mengelap tangan setelah
selesai cuci tangan 1 handuk untuk 1 kali cuci.
d. 1
timba untuk tempat air kotor bekas cucian tangan
e. 1
timba untuk tempat handuk kotor
f. 1
tempat khusus untuk meletakkan jam, perhiasan dan asesoris lainnya
2. Alat
Perlindungan Diri Penolong
a. Penutup
Kepala (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
b. Kaca
mata geogle (Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
c. Masker
(Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
d. Celemek/skort
(Bisa dikenakan sebelum cuci tangan supaya tidak lupa)
e. Sepatu
boot karet
3. Peralatan
Lain
a. Tempat
Sampah medis yang dilapisi plastik merah
b. Tempat
Sampah non medis yang dilapisi plastik hitam
c. Bak/timba
yang berisi larutan klorin 0.5% (untuk membersihkan alat dan membersihkan ibu
setelah setelah proses persalinan)
d. Tempat
linen kotor (tempat pakaian/kain ibu dan bayi yang baru dipakai untuk proses
persalinan)
e. Tempat
placenta
f. 1
gelas ukur (digunakan untuk mengukur jumlah darah yang keluar saat persalinan)
4. Alat
untuk pemeriksaan dalam
a. 1
kom tertutup berisi air DTT ( untuk membasahi Kapas DTT)
b. 1
kom berisi kapas DTT (untuk vulva hygiene pada ibu sebelum VT)
c. 2
buah bengkok (digunakan saat VT, satu diletakkan di dekat vulva satunya lagi
diletakkan agak jauh)
d. 1
korentang (untuk mengambil sarung tangan pada bak instrumen yang steril dalam
partus set)
5. Partus
set dalam bak instrumen yang berisi :
a. 2
klem (untuk mengeklem tali pusat ketika akan dipotong)
b. 1
gunting tali pusat (untuk memotong tali pusat bayi sesaat setelah lahir)
c. ½
koker (untuk melakukan amniotomi ketika ketuban belum pecah setelah pembukaan
lengkap)
d. 1
gunting episiotomi (tidak harus digunakan, hanya digunakan bila keadaan
terdesak)
e. Benang tali pusat (untuk menali tali pusat
setelah dipotong)
f. 2 pasang sarung tangan DTT steril ( sarung
tangan pertama digunakan untuk VT, sarung tangan kedua digunakan untuk menolong
persalinan)
g. Deperst
(seperlunya saja)
I.
Peralatan TTV
1. Peralatan
TTV, meliputi :
e. 1
tensi meter dan 1 stetoskop (digunakan untuk mengontrol tensi darah pasien)
f. 2
termometer axila (satu digunakan untuk mengukur suhu ibu dan yang satunya
digunakan untuk mengukur suhu tubuh bayi)
g. 3
gelas (digunakan sebagai wadah air klorin, air sabun sama air DTT untuk
desinfektan thermometer)
h. 1
Funandoskop (digunakan untuk mengukur DJJ janin ketika belum lahir)
II.
Alat dan Obat-obatan
a. Oksitosin
10 UI (minimal 4, digunakan ketika placenta akan lahir untuk merangsang agar cepat keluar), lidokain
(minimal 4, diguunakan sebagai anatesi ketika akan dilakukan episiotomi daa
penjahitan), vit K (1 ampul, untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi),
vaksin Hb 0
b. 1
spuit 1 cc (digunakan untuk injeksi Vit K), 1 spuit 3 cc (digunakan untuk
injeksi oksitosin), 1 spuit 10 cc (digunakan untuk injeksi lidokain)
c. 3
cairan infus RL dan 1 cairan infus D 5 %
d. 1
vena kateter nomor 16/18 (digunakan untuk memasang infus)
e. Blood
set
III.
Peralatan Resusitasi
a. 1
balon sungkup
b. Delee
(digunakan untuk menghisap lendir)
c. Lampu
sorot 60 watt (digunakan untuk penerangan dan untuk menghangatkan tempat
resusitasi oleh karena itu lampunya dinyalakan ketika persalinan akan dimulai)
d. 1
Meja resusitasi
e. Kain
pengganjal kepala
IV.
Haechting Set
1. 1
set bak instrumen yang berisi :
a. 1
nail fuder
b. 1
pinset sirkugis
c. 1
pinset anatomis
d. Nail
heachting otot dan kulit
e. Catgut
cromik ukuran 0,02/0,03
f. 1
gunting benang
V.
Kain tenun untuk Ibu dan bayi
a. Handuk
bersih ( untuk diletakkan diatas perut ibu)
b. 1
under pad (untuk diletakkan dibawah bokong)
c. Kain
penyangga perineum( untuk penyangga perineum saat pertolongan kelahiran bayi)
d. Selimut
bayi ( untuk mengganti handuk diatas perut ibu yang basah)
e. 1
lembar kain bersih (diletakkan diatas perut ibu untuk mengetahui adanya bayi
kedua dan cek kontraksi )
f. Selimut
ibu dan bayi ( digunakan untuk menutupi tubuh ibu dan bayi saat IMD)
g. Pembalut
nifas
h. Celana
dalam
i. Kain panjang digulung
j. 2
waslap ( untuk membersihkan tubuh ibu )
k. Pakaian
Ibu
- PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Tutup
sketsel, jendala dan pintu
Untuk
menjaga privasi pasien.
2. Beri
penerangan yang cukup
Untuk
memudahkan bidan dalam melakukan tindakan yang akan dilakukan.
3. Siapkan
tempat tidur pasien
Tempat
tidur yang memudahkan bidan memberikan pertolongan pada persalinan normal.
- PERSIAPAN PASIEN
1. Berikan
penjelasan tentang prosedur, tujuan dan manfaat
Memberitahukan
ibu bahwa bidan akan melakukan pertolongan persalinan, agar bayi lahir dan ibu
melewati proses persalinan dengan normal agar terhindar dari komplikasi.
2. Informed
concent
Memberitahukan
ibu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa ibu bersedia dilakukan
pertolongan yang akan di lakukan.
3. Bantu
klien dalam posisi yang nyaman
Dianjurkan
ibu pada posisi setengah duduk, tidak dianjurkan ibu untuk tidurterlentang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar