Jumat, 06 Mei 2016

TEORI KEHAMILAN

     Konsep Teori  Kehamilan
          Kehamilan adalah pertemuan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (sperma). Kehamilan lamanya 280 hari atau 40 minggu ata 10 bulan (lunar month). Kehamilan yang berlangsung antara 23-36 minggu disebut kehamilan premature. Kehamilan yang berlangsung antara 37-42 minggu disebut kehamilan matur. Sedangkan bila kehamilan terjadi lebih dari 34 minggu disebut post matur. 
 
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:
1.    Ovulasi atau pelepasan ovum
2.    Terjadi imigrasi sperma dan ovum
3.    Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4.    Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)
5.    Terjadi pembentukan plasenta
6.    Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
7.    Menurut usia kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester) yaitu :
a.    Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu
b.    Kehamilan trimester kedua : 12-28 minggu
c.    Kehamilan trimester ketiga : 28-40 minggu
(Muchtar, Rustam, Sinopsis Obstetri).
gambar proses kehamilan
Tatanda dan Gejala Kehamilan
1.    Tanda-tanda persumtif
a.    Aminorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) agar dapat ditaksir umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
Cara penghitungan menggunakan rumur Naegele :
Hari + 7, bulan – 3 dan tahun + 1
b.    Mual dan mutah (nausca dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester pertama karena terjadi pada pagi hari maka disebut “Morning Sickness”, dan bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
c.    Ngidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester pertama.
d.   Tidak tahan dengan bau-bauan
e.    Pingsan (sinkope)
Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala (central) menyebabkan iskemia saluran saraf pusat dan menimbulkan pingsan menghilang setelah 16 minggu.
f.     Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya timbul pada trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
g.    Lelah (fatigue)
h.    Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara, kelenjar motgomery terlihat lebih membesar.
i.      Miksi sering
Kandung kemih tertekan oleh tahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan dan pada trimester ketiga atau akhir, kehamilan akan muncul lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
j.      Konstipasi/Obstipasi
Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
k.    Pigmentasi kulit
Karena pengaruh hormon kortikosteroid plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum) areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra : grisea)
l.      Apulis : hipertrofi dari papil gusi
m.  Pemekaran vena-vena (varices)
Dapat terjadi pada kaki, baris dan vulva biasanya dijumpai pada trimester III
2.    Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
a.    Perut membesar (pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan)
b.    Uterus membesar (terjadi perubahan dalam bentuk besar, dan konsistensi dari rahim)
c.    Tanda hegar (otot uterus lembek)
d.   Tanda chadwick (serviks dan vagina menjadi kebiruan)
e.    Broxton-Hick (kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang)
f.     Teraba ballotement
g.    Reaksi kehamilan positif
3.    Tanda-Tanda Tidak Pasti Hamil
a.    Amenore (tidak haid)
b.    Morning sickness (mual-mual dipagi hari)
c.    Sering kencing
d.   Pembesaran payudara
e.    Membesarnya perut
f.     Pergerakan anak yang pertama (Quickening)
4.    Diagnosis Banding Kehamilan
a.    Hamil palsu (Pseudocyesis = kehamilan spurra) gejala hampir sama dengan kehamilan, bahkan wanit merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar. Tanda-tanda kehamilan lain reaksi kehamilan negatif.
b.    Mioma uteri : perut dan rahim membesar namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
c.    Kista ovari : perut membesar bahkan makin bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan negatif juga.
d.   Kandung kemih penuh dan terjadi tetensi urin : pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
e.    Hematometra : uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen imperforata, stenosis vagina atau serviks.
5.    Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal 4 kali selama kehamilan dalam waktu :
a.    Trimester I : 1 x kunjungan (sebelum 14 minggu)
b.    Trimester II : 1x kunjungan (14-28 minggu)
c.    Trimester III : 2 x kunjungan (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36)
Namun demikian dirasakan ibu hamil untuk memeriksa kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut :
a.    Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
b.    Usia kehamilan < 28 minggu (7 bulan) : 4 minggu sekali kunjungan
c.    Usia kehamilan 26-36 minggu (7-9 bulan) : 2 minggu sekali kunjungan
6.    Menentukan Umur Kehamilan dan BB Janin Dalam Kandungan
a.    Menghitung dari tanggal haid terakhir (HPHT)
b.    Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “Feeling Life” (Quckening)
c.    Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggu fundus uteri dari simpisis maka diperoleh tabel :
a.     22-28 minggu                          24-25 cm diatas simpisis
b.    28 minggu                               26,7 cm diatas simpisis
c.     30 minggu                               29,5-30 diatas simpisis
d.    32 minggu                               29,5-30 diatas simpisis
e.     34 minggu                               31 cm diatas simpisis
f.     36 minggu                               32 cm diatas simpisis
g.    38 minggu                               33 cm diatas simpisis
h.    40 minggu                               37,7 diatas simpisis
                                               
                                            
GAMBAR TINGGI FUNDUS UTERI
d.   Menurut Mac Donald : adalah modifikasi spegelbelg yaitu jarak fundus sampai simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan
e.    Menurut Ahlfeld : ukuran kepala bokong = panjang anak sebenarnya. Bila diukur jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, maka tua kehamilan adalah 8 bulan.
f.     Rumus johnson-Tausk : BB = (MD-12) x 155
BB = berat badan : MD = jarak simpisis – fundus uteri
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar