Konsep Teori Kehamilan
Kehamilan adalah
pertemuan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (sperma). Kehamilan
lamanya 280 hari atau 40 minggu ata 10 bulan (lunar month). Kehamilan
yang berlangsung antara 23-36 minggu disebut kehamilan premature. Kehamilan
yang berlangsung antara 37-42 minggu disebut kehamilan matur. Sedangkan bila kehamilan terjadi
lebih dari 34 minggu disebut post matur.
Proses kehamilan merupakan mata rantai
yang berkesinambungan dan terdiri dari:
1.
Ovulasi atau pelepasan ovum
2.
Terjadi imigrasi sperma dan ovum
3.
Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4.
Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)
5.
Terjadi pembentukan plasenta
6.
Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
7.
Menurut usia kehamilan dibagi atas 3
triwulan (trimester) yaitu :
a.
Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu
b.
Kehamilan trimester kedua : 12-28 minggu
c.
Kehamilan trimester ketiga : 28-40 minggu
(Muchtar, Rustam, Sinopsis Obstetri).
gambar proses kehamilan
Tatanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda-tanda persumtif
a.
Aminorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari
pertama haid terakhir (HPHT) agar dapat ditaksir umur kehamilan dan hari
perkiraan lahir (HPL)
Cara penghitungan menggunakan rumur Naegele
:
Hari + 7, bulan – 3 dan tahun + 1
b.
Mual dan mutah (nausca dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan hingga akhir trimester pertama karena terjadi pada pagi hari maka
disebut “Morning Sickness”, dan bila mual dan muntah terlalu sering
disebut hiperemesis.
c.
Ngidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau
minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester pertama.
d.
Tidak tahan dengan bau-bauan
e.
Pingsan (sinkope)
Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala
(central) menyebabkan iskemia saluran saraf pusat dan menimbulkan
pingsan menghilang setelah 16 minggu.
f.
Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya timbul pada trimester pertama
kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
g.
Lelah (fatigue)
h.
Payudara membesar, tegang dan sedikit
nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara, kelenjar motgomery terlihat lebih membesar.
i.
Miksi sering
Kandung kemih tertekan oleh tahim yang
membesar, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan dan pada
trimester ketiga atau akhir, kehamilan akan muncul lagi karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
j.
Konstipasi/Obstipasi
Karena tonus otot-otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid
k.
Pigmentasi kulit
Karena pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum) areola payudara, leher,
dan dinding perut (linea nigra : grisea)
l.
Apulis : hipertrofi dari papil gusi
m.
Pemekaran vena-vena (varices)
Dapat terjadi pada kaki, baris dan vulva
biasanya dijumpai pada trimester III
2.
Tanda-Tanda
Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar (pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan)
b. Uterus membesar (terjadi perubahan dalam bentuk besar, dan konsistensi dari
rahim)
c. Tanda hegar (otot uterus lembek)
d. Tanda chadwick (serviks dan vagina menjadi kebiruan)
e. Broxton-Hick (kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang)
f. Teraba ballotement
g. Reaksi kehamilan positif
3.
Tanda-Tanda
Tidak Pasti Hamil
a. Amenore (tidak haid)
b. Morning sickness (mual-mual dipagi hari)
c. Sering kencing
d. Pembesaran payudara
e. Membesarnya perut
f. Pergerakan anak yang pertama (Quickening)
4.
Diagnosis
Banding Kehamilan
a.
Hamil palsu (Pseudocyesis = kehamilan
spurra) gejala hampir sama dengan kehamilan, bahkan wanit merasakan gerakan
janin. Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar. Tanda-tanda kehamilan lain
reaksi kehamilan negatif.
b.
Mioma uteri : perut dan rahim membesar
namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda
kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
c.
Kista ovari : perut membesar bahkan makin
bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa. Reaksi
kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan negatif juga.
d.
Kandung kemih penuh dan terjadi tetensi
urin : pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
e.
Hematometra : uterus membesar karena
terisi darah yang disebabkan himen imperforata, stenosis vagina atau serviks.
5.
Jadwal
Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal 4 kali selama kehamilan dalam
waktu :
a.
Trimester I : 1 x kunjungan (sebelum 14
minggu)
b.
Trimester II : 1x kunjungan (14-28 minggu)
c.
Trimester III : 2 x kunjungan (28-36
minggu dan sesudah minggu ke 36)
Namun demikian dirasakan ibu hamil untuk
memeriksa kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut :
a.
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah
sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
b.
Usia kehamilan < 28 minggu (7 bulan) :
4 minggu sekali kunjungan
c.
Usia kehamilan 26-36 minggu (7-9 bulan) :
2 minggu sekali kunjungan
6.
Menentukan Umur
Kehamilan dan BB Janin Dalam Kandungan
a. Menghitung dari tanggal haid terakhir (HPHT)
b. Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “Feeling
Life” (Quckening)
c. Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggu fundus uteri dari simpisis
maka diperoleh tabel :
a.
22-28
minggu
24-25 cm diatas simpisis
b.
28
minggu
26,7 cm diatas simpisis
c.
30
minggu
29,5-30 diatas simpisis
d.
32
minggu
29,5-30 diatas simpisis
e.
34
minggu
31 cm diatas simpisis
f.
36
minggu
32 cm diatas simpisis
g.
38
minggu
33 cm diatas simpisis
h.
40
minggu
37,7 diatas simpisis
GAMBAR TINGGI FUNDUS UTERI
d. Menurut Mac Donald : adalah modifikasi spegelbelg yaitu jarak fundus sampai
simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan
e. Menurut Ahlfeld : ukuran kepala bokong = panjang anak sebenarnya. Bila
diukur jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, maka tua kehamilan adalah 8
bulan.
f. Rumus johnson-Tausk : BB = (MD-12) x 155
BB = berat badan : MD = jarak simpisis –
fundus uteri
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar