HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIMENOREA
a. Faktor- Factor yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea
A,. Faktor
kejiwaan
Pada remaja yang secara emosional belum stabil jika tidak mendapat
penerangan yang baik dan benar tentang proses menstruasi sehingga mudah
untuk timbul terjadinya dismenorea
(Sarwono, 2006).
B . Faktor konstitusi
Faktor konstitusi ini dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri,
seperti kondisi fisik lemah, anemia, penyakit menahun dan lain sebagainya dapat
mempengaruhi timbulnya dismenorea
(Sarwono, 2006).
C . Faktor endokrin
Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim (uterus)
yang berlebihan (Proverawati dan Misaroh, 2009).
d. Faktor Aktifitas
Emosional yang tertekan dan suasana hati yang murung akan mempengaruhi
aliran darah dapat mempengaruhi terjadinya nyeri (dismenorea). Nyeri menstruasi
ini yang memaksa wanita untuk istirahat atau yang berakibat pada menurunnya
kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari (bahkan, kadang bisa membuat tidak
berdaya) (Proverawati dan Misaroh, 2009).
e. Faktor Status Gizi
Status gizi yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan,
fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal
ini akan berdampak pada gangguan haid,
tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik (Paath, 2008).Pada
remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara
mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid. Pada
saat haid fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Dan bila hal
ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa
ketidaknyamanan selama siklus haid (Paath, 2004)
b. Tingkatan Dismenorea.
Setiap
menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi namun dengan
kadar nyeri yang berbeda-beda. Dismenorea secara siklik dibagi menjadi tiga
tingkat keparahan, yaitu:
1. Dismenorea ringan
Dismenorea
yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat melaksankan aktifitas
sehari-hari.
2.
Dismenorea sedang
Dismenorea
ini membuat klien memerlukan obat penghilang rasanyeri dan kondisi penderita
masih dapat beraktivitas.
3. Dismenorea berat
Dismenorea
berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit
kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut.(Manuaba,
2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar