Minggu, 15 Mei 2016

kejadian dismenorea

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIMENOREA


a.  Faktor- Factor yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea
A,. Faktor kejiwaan
Pada remaja yang secara emosional belum stabil jika tidak mendapat penerangan yang baik dan benar tentang proses menstruasi sehingga mudah untuk  timbul terjadinya dismenorea (Sarwono, 2006).
B .  Faktor konstitusi
Faktor konstitusi ini dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, seperti kondisi fisik lemah, anemia, penyakit menahun dan lain sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea   (Sarwono, 2006).
C .  Faktor endokrin
Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim (uterus) yang berlebihan (Proverawati dan Misaroh, 2009).
d.  Faktor Aktifitas
Emosional yang tertekan dan suasana hati yang murung akan mempengaruhi aliran darah dapat mempengaruhi terjadinya nyeri (dismenorea). Nyeri menstruasi ini yang memaksa wanita untuk istirahat atau yang berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari (bahkan, kadang bisa membuat tidak berdaya) (Proverawati dan Misaroh, 2009).
e.  Faktor Status Gizi
Status gizi yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan haid,  tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik (Paath, 2008).Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid. Pada saat haid fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Dan bila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid (Paath, 2004)
 
b. Tingkatan Dismenorea.
                Setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi namun dengan kadar nyeri yang berbeda-beda. Dismenorea secara siklik dibagi menjadi tiga tingkat keparahan, yaitu:
1.      Dismenorea ringan
Dismenorea yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat melaksankan aktifitas sehari-hari.
2.      Dismenorea sedang
Dismenorea ini membuat klien memerlukan obat penghilang rasanyeri dan kondisi penderita masih dapat beraktivitas.
3.      Dismenorea berat
Dismenorea berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut.(Manuaba, 2009).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar