ATRESIA ESOFAGUS
a. defenisi atresia esofagus
Atresia esofagus adalah malpormasi yang disebabkan oleh kegagalan esofagus untuk mengadakan pasase yang kontinu : esophagus mungkin saja atau mungkin juga tidak membentuk sambungan dengan trakea ( fistula trakeoesopagus) atau atresia esophagus adalah kegagalan esophagus untuk membentuk saluran kotinu dari faring ke lambung selama perkembangan embrionik adapun pengertian lain yaitubila sebua segmen esoofagus mengalami gangguan dalam pertumbuhan nya( congenital) dan tetap sebaga bagian tipis tanpa lubang saluran.
Fistula trakeo esophagus adalah hubungan abnormal antara trakeo dan esofagus . Dua kondisi ini biasanya terjadi bersamaan, dan mungkin disertai oleh anomaly lain seperti penyakit jantung congenital. Untuk alas an yang tidak diketahui esophagus dan trakea gagal untuk berdeferensiasi dengan tepat selama gestasi pada minggu keempat dan kelima.
b. Gejala Atresia Esofagus
Dari beberapa kasus yang terjadi , biasanya penderita penyakit atresia esofagus ini akan mengalami beberapa gejala seperti dibawah ini , yang diantaranya :
- Pada bayi akan mengeluarkan ludah yang sangat banyak
- Pada saat mau menelan pasti akan mengalami batuk / tersedak
- pada bayi seringkali kesulitan pada saat menyusui
- Kulit menjadi membiru .
Perlu di
ingat , adanya fistula menyebabkan ludah bisa masuk ke dalam paru-paru
sehingga beresiko untuk terjadinya pneumonia aspirasi .
c. penatalaksanaan
a. Medik
Pengobatan dilakukan dengan operasi
Sebelum dilakukan operasi, bayi diletakkan setengah duduk untuk mencegah terjadinya regurgitasi cairan lambung kedalam paru. Cairan lambung harus sering diisap untuk mencegah as[irasi. Untuk mencegah terjadinya hipotermia, bayi hendakna dirawat dalam inkobator agar mendapatkan lingkungan yang cukup hangat. Posisinya sering di ubah-ubah, pengisapan lender harus sering di lakukan bayi hendaknya dirangsang untuk menangi agar paru berkembang.
Tindakan
- Pada anak segera dipasan kateter ke dalam esofagus dan bila mungkin dilakukan pengisapan terus menerus.
- Posisi anak tidur tergantung pada ada tidaknya fistula, karena aspirasi cairan lambung lebih berbahaya dari saliva. Anak dengan fistula trakeoesofaus ditidurkan setengah duduk anak tanpa fistula diletakkan dengan kepala lebih rendah (posisi trendeleburg)
- Anak dipersiapkan untuk operasi segera. Apakah dapat dilakukan penutupan fistula dengan segera atau hanya dilakukan gastrotomi tergantung dari jenis kelainan dan keadaan umum anak pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar